WORKSHOP MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI PUSKESMAS GEDONG TENGEN YOGYAKARTA 29 SEPTEMBER 2021

Menghadirkan pelayanan yang bermutu dan berorientasi pada keselamatan bagi Pasien maupun Petugas dan Pengunjung, maka tak lepas dengan upaya pengelolaan risiko yang mungkin muncul dari proses pelayanan tersebut.

Bila dalam era sebelumnya, pengelolaan/manajemen pelayanan Faskes berfokus pada tindakan perbaikan dan pencegahan, saat ini kebutuhan tersebut telah bergeser pada bagaimana melakukan tindakan korektif dan preventif sejak risiko tersebut diidentifikasi. Bergeserkan paradigma manajemen pelayanan dari reaktif menjadi proaktif ini perlu disikapi kritis dan responsif oleh Pengelola dan Pemberi layanan di Puskesmas.

Pada Hari Rabu, 29 September 2021, Badan Mutu Pelayanan Kesehatan DIY mendapat kesempatan untuk membersamai Tim Mutu Puskesmas Gedong Tengen Kota Yogyakarta untuk berlatih mengidentifikasi risiko baik klinis maupun non klinis. Proses identifikasi dan analisis ini menjadi langkah penting untuk mengetahui apakah risiko yang teridentifikasi merupakan peristiwa yang potensi terjadi atau sudah terjadi (insiden), apakah risiko yang ada masuk dalam kategori klinis atau non klinis. Dengan memilah secara detil, maka penetapan tindakan korektif dan tindakan pencegahan menjadi lebih fokus dan diharapkan lebih efektif untuk menekan level risiko dan meniadakan ‘error’. (bcs)

foto 1. Penjelasan Manajemen Risiko Terintegrasi di FKTP

foto 2. Praktik Identifikasi Risiko Di Unit Pelayanan

foto 3. Diskusi Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi di FKTP

Kirim pertanyaan

Your email address will not be published. Required fields are marked *

© 2025 PT. Bahana Mutu Pelayanan Konsultan. All Rights Reserved | powered by Jogja Web Center